Rabu, 19 Oktober 2011

Kenangan Terindah - Cerpen

Haaiiii gue bawa cerpen baru lagi niihh!! Baru dibikin semalem. Padahal semalem niatnya pengen ngerjain tugas dilaptop, eh tautau malah bikin cerpen ini._. Gatau nih ide dateng darimana, tautau langsung muncul gitu aja.-. Udah ya, langsung baca ajaaa
KEEP READING GUYS \=D/

***

Seorang gadis sedang menunggu di sebuah taman. Mungkin gadis itu menunggu seseorang. Sudah sekitar 1 jam gadis itu menunggu seseorang ditaman. Tapi orang yang ditunggunya tak kunjung datang. Sesekali gadis itu melirik ke arah jam tangannya. Gadis itu melipat kedua tangannya didada sambil mondar-mandir.

‘Huh!! Lama banget siihh datengnyaaa!! Lumutan gue nunggunya’ batin gadis itu kesal. Tak berapa lama kemudian, seorang lelaki datang dari belakang. Lelaki itu langsung memeluk sang gadis. Sang gadis yang menyadari kedatangan lelaki itu, langsung melepas pelukannya dan berbalik menghadap lelaki itu.

“Hai sayang” sapa lelaki itu

“Errr lama banget sih lo!! Lo bilangnya ketemuan disini jam 1, tapi lo datengnya jam 2 lewat tau gak siihhh??!! Lumutan gue nunggunyaaa” teriak gadis itu memarahi lelaki itu. Lelaki itu langsung menutup telinganya.

“Wow santai dong sayang.. Maaf deh lama, tadi gue mampir ke toko dulu. Trus gue beli sesuatu buat lo” ucap lelaki itu

“Apaan?” tanya gadis itu jutek

“Weeyyy jangan jutek gitu napa” lelaki itu mencubit pipi sang gadis

“Iihhh yaudah gausah nyubit!! Emang lo mau ngasih apa ke gue??” tanya gadis itu lagi

Lelaki itu pun segera merogoh kantong celananya, diambilah sebuah kotak kecil dari kantongnya. Lelaki itu pun member kotak kecil itu pada sang gadis.

“Apaan nih??” tanya gadis itu menerima kotak kecil dari sang lelaki

“Buka aja” suruh lelaki itu. Sang gadis pun membuka kotak kecilnya, dan………WAW!! Sebuah kalung berwarn perak dan berbandul A&S. Benar-benar indah.

“Waw!! Vin, sumpah ini bagus banget!! Gue suka” ucap gadis itu senang

“Pasti dong. Gue ngeliat kalung itu disebuah toko. Kebetulan kalung itu berbandul A&S, yang huruf A melambangkan Alvin, sedangkan yang huruf S melambangkan Sivia” jelas lelaki itu. Ternyata lelaki itu bernama Alvin, dan gadis itu bernama Sivia.

“Aaaaa bagus bangeetttt!!” teriak Sivia senang

“Sini gue pakein kalungnya” Alvin mengambil kalung yang ada ditangan Sivia, lalu Alvin memasangkan kalung pada leher Sivia. Sekarang kalung itu sudah melingkar indah dileher Sivia.

“Waahh tambah cantik lo Vi pake kalung itu” puji Alvin

“Hehehe makasih ya Vin” ucap Sivia memeluk Alvin

“Iya sayang, sama-sama. Love you” bisik Alvin membalas pelukan Sivia

“Love you too”

“Oh ya sayang, kita jalan-jalan yuk!!” ajak Alvin sambil melepaskan pelukannya

“Kemana?” tanya Sivia

“Udah, ayok ikut aja” Alvin menarik tangan Sivia menuju ke mobilnya. Alvin dan Sivia pun pergi dari taman itu.

***

“Vin, kita mau kemana sih??” tanya Sivia pada Alvin yang sekarang sedang berada dimobil

“Udah, lo nurut aja. Gue bakal bawa lo ke suatu tempat” jawab Alvin yang masih terus fokus menyetir

Sivia yang mendengar jawaban Alvin pun diam saja. Sivia hanya  memasang earphonenya dan menyetel lagu. Baru beberapa saat Sivia mendengarkan lagu, tiba-tiba Alvin memarkirkan mobilnya disuatu lapangan.

“Lho? Kok berhenti disini sih?” tanya Sivia melepas earphonenya

“Kita udah sampe sayang:)” jawab Alvin tersenyum. Sivia pun keluar dari mobil, disusul dengan Alvin.

“Kita mau kemana sih Vin?” tanya Sivia mengedarkan pandangannya pada sekitar tempat

“Air terjun melodi” jawab Alvin singkat

“Air terjun? Mana air terjunnya?” tanya Sivia. Tanpa menjawab pertanyaan Sivia, Alvin menarik tangan Sivia. Hanya beberapa langkah, mereka sampai ditempat tujuan. Air terjun melodi. Tempatnya sangat indah.

“Waw!! Indah banget Vin tempatnya. Keren” komentar Sivia memandang sekeliling air terjun itu

“Tuh kan, udah gue duga pasti lo suka tempat ini” ucap Alvin

“Foto yuk Vin!” ajak Sivia menarik lengan Alvin. Alvin hanya tersenyum melihat tingkah Sivia.

“Pake BB gue aja ya” Sivia pun mengeluarkan BBnya. Segeralah mereka berfoto-foto disekita air terjun itu. Cukup lama mereka berfoto-foto disekitar air terjun itu. Canda tawa mereka lewati ditempat itu. Terkadang mereka bermain cipratan air, sampai keduanya basah karna cipratan air.

“Hahaha rasain lo.. Kena kan” Sivia terus menyipratkan air ke arah Alvin

“Oh gitu ya, oke. Gue kenain lo” Alvin pun membalas menyiprat Sivia, tapi Sivia berhasil menghindar

“Gak kena, wleee” Sivia memeletkan lidahnya ke arah Alvin, kemudian kembali menyipratkan air ke arah Alvin lagi

“Udah dong. Basah nih. Pulang yuk” ajak Alvin yang menyerah pada Sivia

“Yaahh padahal lagi asik-asiknya main disini” ucap Sivia cemberut

“Gausah cemberut gitu dong. Besok-besok kita kesini lagi deh. Ajak Rio sama Ify juga” bujuk Alvin

“Bener ya?” Sivia berdiri sambil menatap Alvin. Alvin pun mengangguk sambil tersenyum.

“Assiikkk!!! Yaudah, yuk pulang” Sivia menarik tangan Alvin.

***

Hening sesaat. Suasana dimobil sangat hening, hanya ada suara deru mesin mobil. Alvin yang fokus menyetir, melihat Sivia sekilas. Sivia kedinginan. Alvin pun mengambil jaket dibelakang joknya dan masih tetap menyetir.

“Nih pake jaket gue. Nanti lo sakit” Alvin memberi jaketnya dan masih tetap menyetir

“Thanks” Sivia menerima jaket itu dan memakainya

“Makanya, tadi jangan main air. Jadi kedinginan kan tuh” ucap Alvin

“Iihh apaan sih. Yang mulai duluan kan elo” dengus Sivia

“Amasaa??” goda Alvin melirik Sivia

“Au ah” Sivia memalingkan wajahnya ke arah jendela

“Yaelah gitu aja ngambek” ucap Alvin sambil tetap menyetir. Sivia diam. Sekarang keadaan kembali hening. Tiba-tiba Alvin mengerem mendadak, Sivia langsung kaget. Ternyata 2 orang preman menghadang mereka.

“Buka pintunya wooyy!!” teriak salah satu preman mengetok kaca jendela

“Duh Vin, gimana nih?? Gue takut” cemas Sivia. Dari raut wajah Sivia, Sivia nampak ketakutan. Alvin pun mencoba menenangkan Sivia.

“Oke Vi, tenang ya, tenang. Ada gue disamping lo. Lo gak akan celaka” ucap Alvin sambil menenangkan Sivia. Kemudian dia langsung keluar menghampiri preman-preman itu. Sivia yang masih ketakutan masih tetap didalam mobil.

“Serahin semua barang-barang lo!!” teriak preman yang berbadan besar sambil menarik kerah baju Alvin

“Hah!! Ogah banget gue nyerahin barang-barang gue ke elo” tolak Alvin melawan perkataan preman itu

“Ohh berani lo nantang gue?! Woy, lo ambil cewek yang ada didalam mobil itu” suruh preman berbadan besar pada temannya berbadan kurus

“Wooyy mau lo apain pacar gue? Jangan pernah sentuh pacar gue!!” geram Alvin marah. Tapi preman yang berbadan besar menahan Alvin. Preman berbadan kurus itu pun langsung membuka pintu mobil dan menarik Sivia keluar.

“Iiihhh lepasin!! Lepasin gue!! Alvin tolongin gue!!” teriak Sivia meronta-ronta

“Wooyyy lepasin pacar gue!!” teriak Alvin geram. Karna sudah emosi, Alvin berontak. Dia menonjok preman berbadan besar itu. Preman itu pun jatuh kesakitan. Alvin segera menuju Sivia yang ditahan oleh preman berbadan kurus itu.

“Lepasin pacar gue!! Jangan pernah lo sentuh pacar gue!!” emosi Alvin meluap. Dia langsung menghajar preman itu, tapi sialnya Alvin malah terkena tusukan pisau yang dipegang oleh preman berbadan kurus itu.


SLLUUPPP!! *anggep aja bunyi tusukan._.v*


“ALVIIINNNN!!!” teriak Sivia histeris. Alvin tergeletak dijalan. Preman-preman itu pun langsung kabur meninggalkan Alvin dan Sivia.

“Alvin!! Alvin bagun Vin!! Please, gue mohon lo bertahan” Sivia menangis sambil memegang wajah Alvin

“Sivia” ucap Alvin terbata-bata

“Ya Vin? Lo masih kuat kan? Kita ke rumah sakit ya” ucap Sivia berusaha mengangkat tubuh Alvin

“Gak perlu Vi. Kayaknya hidup gue gak akan lama lagi”

“Gak Vin!! Lo gak boleh ngomong gitu!! Lo harus bertahan!! Lo pasti bisa”

“Gak, Vi. Udah, lo gak usah nangis. Gue gak akan pergi dengan tenang kalo lo terus nangis karna gue. Lo janji ya jangan nangis lagi. Gue gak mau liat lo nangis. Gue sayang sama lo” ucap Alvin dengan terbata-bata

“Gue juga sayang sama lo Vin. Tapi lo jangan pergi!! Gue gak mau lo pergi!!”

“Tapi Vi, gue udah gak kuat. Arrgghh!! Maaf Vi, kalo selama ini gue gak bisa jadi pacar yang baik buat lo. Maaf kalo selama ini gue selalu buat lo kesel. Oh iya, jaga kalung itu baik-baik. Itu kado terakhir dari gue buat lo. Dan itu tanda cinta gue ke elo. Selamat tinggal Vi. Gue sayang sama lo” itulah kata-kata terakhir sebelum Alvin menghembuskan nafas terakhirnya. Sivia yang berada disitu langsung teriak histeris.

“ALVIIINNN!!! LO GAK BOLEH PERGI VIN!! LO GAK BOLEH PERGI!! GUE GAK MAU LO PERGI!! GUE SAYANG SAMA LO VIN!! ALVIIINNN BAGUN VINN!!” teriak Sivia seraya mengguncang-guncangkan tubuh Alvin yang tak bernyawa itu


***


KEESOKAN HARINYA

@Pemakaman

Pagi ini Alvin dimakamkan. Banyak kerabat yang berduka dengan kepergian Alvin secepat ini. Tak terkecuali Sivia. Ya, dia sangat terpukul dengan kepergian Alvin. Kepergian Alvin yang membuatnya terpisah dengan kekasih yang dicintainya. Sivia menangis disamping makam Alvin sambil memegang batu nisan yang bertuliskan ALVIN JONATHAN SINDUNATA. Disitu terukir jelas nama seseorang yang selama ini mengisi hatinya, mengisi hari-harinya, dan selalu ada disaat dia butuh. Kenangan terindah yang Alvin berikan kepada Sivia adalah kalung berwarna perak dan berbandul A&S yang diberikan Alvin kemarin. Itu merupakan kenangan terindah dan terakhir yang diberikan Alvin kepadanya.

“Vin, kenapa lo pergi secepat ini? Gue gak mau lo pergi” tangis Sivia sambil memegang batu nisan

“Non, ayo kita pulang” ajak Bi Ijah

“Gak mau Bi! Aku mau disini aja, aku mau nemenin Alvin!” tolak Sivia sambil menangis

“Tapi non, non Sivia gak mungkin tinggal disini. Udahlah non, ikhlaskan saja den Alvin. Biarkan den Alvin pergi dengan tenang. Non jangan sedih lagi. Kalo non Sivia sedih, den Alvin juga pasti sedih. Non Sivia mau den Alvin sedih disana? Enggak kan? Makanya non Sivia jangan sedih lagi ya. Sekarang, ayo kita pulang” bujuk Bi Ijah lagi. Setelah mendengar ucapan Bi Ijah, Sivia pun berdiri dan segera pulang. Tapi sebelum pulang, Sivia berpamitan dulu pada Alvin.

“Vin, gue pulang dulu ya. Lo baik-baik ya disana. Gue janji gak akan sedih lagi. Dan gue akan jaga kado terakhir yang lo kasih ini. Gue sayang sama lo Vin” ucap Sivia sambil memegang kalung dilehernya

‘Gue juga sayang sama lo’ terdengar suara seseorang ditelinga Sivia. Sivia mengedarkan pandangannya. Tidak ada siapa-siapa. Hanya ada dirinya dan Bi Ijah. Ah, pasti itu suara Alvin, pikirnya. Sivia pun tersenyum dan beranjak pergi dari pemakaman.

Kini Sivia mulai bisa merelakan Alvin pergi. Walau terkadang Sivia sedih jika mengingat kenangan-kenangan indah bersama Alvin. Kenangan dimana mereka selalu berbagi canda tawa, dimana Alvin selalu menghiburnya disaat Sivia sedih, dan dimana Alvin selalu berada disampingnya disaat dia butuh. Ya, itu memang kenangan terindah Alvin & Sivia.















ALVIN     &    
                           SIVIA 















-THE END-


Nah guys, gimana? Bagus gak? Maaf ya kalo jelek. Maklumlah, ini bikinnya asal jadi.
Sebenernya gak kepikiran buat bikin cerpen ini, tapi tautau muncul ide buat bikin ini._.

Sabtu, 15 Oktober 2011

Bintang - Cerpen

Haaii gue bawa cerpen lagi nih!! Baru bangeettt, baru bikin tadi pagi._. Tadi pagi kan gue lagi denger lagu Bintang yang dinyanyiin Gabriel, eh tau-tau muncul lambu dikepala gue (?)
Gue bikin dah cerpennya. Couplenya? Silahkan baca sendiri :p
KEEP READING ALL \=D/


***


Suatu malam seorang gadis sedang duduk dihalaman rumahnya. Dia sedang mengamati bintang-bintang yang ada dilangit malam itu.

"Bintangnya banyak banget yah.. Cantik" gumam gadis itu

"Bintang itu tak secantik seseorang yang sedang mengisi hati gue sekarang" ucap seorang lelaki mendatangi gadis itu

"Gabriel?" gadis itu menoleh

"Hai Vi" sapa lelaki yang bernama Gabriel pada gadis yang dipanggil 'Vi'. Gadis itu adalah Sivia, nama lengkapnya adalah Sivia Azizah. Sedangkan lelaki itu adalah Gabriel, nama lengkapnya adalah Gabriel Stevent Damanik.

"Hai Yel. Ngapain kesini?" tanya Sivia pada Gabriel

"Cuma main aja. Lagian tadi gue ngeliat lo lagi sendirian disini, makanya gue kesini buat nemenin lo" jawab Gabriel seraya duduk disamping Sivia

"Oh iya Yel, maksud lo tadi apa??" tanya Sivia yang tidak mengerti apa maksud perkataan Gabriel tadi

"Lo gak tau maksud gue apa?" tanya Gabriel pada Sivia. Sivia menggeleng.

"Jadi gini, tadi lo bilang kan kalo bintang malam ini tuh cantik. Tapi menurut gue bintang itu gak secantik gaids yang selama ini mengisi hati gue" jelas Gabriel memandang langit

"Gadis? Siapa gadis yang lo maksud?" tanya Sivia

"Ada deh, mau tau aja sih lo" jawab Gabriel mengacak-acak rambut Sivia

"Ihh Iyel mah, sekarang mainnya rahasia-rahasian nih" ucap Sivia membetulkan rambutnya

"Hahaha gak usah ngambek juga kali Vi" Gabriel tertawa melihat raut wajah Sivia

"Dih siapa juga yang ngambek. Engga tuh" ucap Sivia memalingkan wajahnya dari Gabriel

"Amasa??" goda Gabriel

"Iihh apaan sih lo" ucap Sivia memukul-mukul pundak Gabriel

"Aduh sakit Vi. Iya ampun Vi, ampun" ucap Gabriel mengangkat tangannya

"Biarin! Biar tau rasa :p" Sivia memeletkan lidahnya ke arah Gabriel

"Dasar tembeemmm" ucap Gabriel sambil mencubit pipi Sivia

"Aaahh sakit tau!!" rengek Sivia

"Haha biarin, biar impas" sekarang gantian Gabriel yang memeletkan lidahnya ke arah Sivia

"Eh udah ah, gue mau tidur. Udah malem" Sivia pergi dan hendak beranjak ke rumahnya

"Yaudah sana tidur" suruh Gabriel pada Sivia

"Oh jadi ngusir nih?" tanya Sivia menatap sinis ke arah Gabriel sambil melipat kedua tangannya

"Hehehe engga kok, canda Vi. Yaudah sekarang lo masuk trus tidur. Have a nice dream ya:)" ucap Gabriel tersenyum

"Oke! Have a nice dream too" Sivia berlari masuk ke rumahnya

'Hahaha dasar Sivia. Dari dulu sifatnya gak berubah. Tapi itu gak membuat gue berhenti mencintai lo Vi. Dan asal lo tau, gadis yang gue maksud itu elo' batin Gabriel tersenyum. Gabriel pun beranjak dari halaman rumah Sivia dan pergi ke rumahnya.

***

@SMA Siviel Holic 2414

Hari ini Gabriel berangkat sekolah bersama Ify, teman sekelasnya. Gabriel dan Ify menuju kelas XI.3. Saat sedang menuju kelasnya, mereka berpapasan dengan Sivia.

"Hai Siv" sapa Gabriel dan Ify tersenyum

"Hai juga Yel, Fy" sahut Sivia

"Gue sama Ify duluan ya Vi, bye" Gabriel merangkul Ify seraya pergi meninggalkan Sivia. Sivia yang melihat itu merasa kecewa.

'Apa gadis yang dimaksud Iyel itu Ify yah?! Huft gue kira gadis yang dimaksud Iyel itu gue. Eh gue ngomong apa sih! Kok gue jadi cemburu gini. Arrgghh' batin Sivia seraya menggeleng-gelengkan kepalanya. Lalu dia segera menuju kelasnya (XI.2)

***

@Kelas XI.3

"Yel, kok tadi lo ngerangkul gue sih? Gak biasanya" tanya Ify sambil menaruh tasnya

"Hahaha sorry Fy, tadi gue ngerangkul lo cuma pengen liat ekspresi wajahnya Sivia aja" jawab Gabriel jahil

"Maksud lo?" tanya Ify yang bingung dengan jawaban Iyel

"Ya gue pengen liat aja ekspresinya dia pas gue ngerangkul lo. Gue pengen liat, dia cemburu atau engga. Dan ternyata hasilnya pas! Dia cemburu" jelas Gabriel

"Hah? Parah lo Yel, anak orang dibikin cemburu" ucap Ify menepuk pundak Gabriel

"Ya biar gue tau, dia itu cinta gak sama gue. Kalo dia cemburu ngeliat gue ngerangkul cewek lain, itu tandanya dia cinta sama gue" Gabriel mengeluarkan rubik dari tasnya

"Trus kalo dia emang bener-bener cinta sama lo, lo mau ngapain?" tanya Ify

"Ya tunggu aja waktu yang tepat" jawab Gabriel sambil memainkan rubiknya

"Waktu yang tepat? Maksud lo?" tanya Ify heran

"Ya liat aja nanti pas istirahat, gue akan ngelakuin sesuatu" ucap Gabriel tersenyum, senyuman itu sulit diartikan.

"Ah gak jelas lo Yel. Ckck" Ify pun pergi meninggalkan Gabriel

***

ISTIRAHAT!

@Kelas XI.2

"Baiklah anak-anak, ibu akhiri pelajaran kita hari ini. Selamat istirahat" ucap Bu Ira seraya pergi meninggalkan kelas. Setelah Bu Ira keluar kelas, anak-anak langsung berhamburan keluar kelas.

"Eh Vi, ke lapangan yok" ajak Shilla

"Lah? Ngapain ke lapangan?" tanya Sivia

"Dilapangan rame banget anak-anak pada ngumpul. Gue penasaran ada apa sih dilapangan. Udah yok ke lapangan" Shilla menarik tangan Sivia. Sivia pun menurut saja.

***

@LAPANGAN

Semua anak berkumpul dilapangan. Sivia bingung. Kenapa semua anak-anak ngumpul dilapangan, pikirnya. Beberapa menit kemudian datanglah seorang lelaki sambil membawa gitar.

'Hah? Gabriel? Ngapain bawa gitar ke lapangan?' batin Sivia yang melihat Gabriel. Ternyata lelaki yang membawa gitar itu adalah Gabriel.

"Hello guys!! Sorry kalo gue ngeganggu istirahat kalian. Gue disini cuma mau ngungkapin perasaan gue. Gue mau ngungkapin perasaan gue ke cewek yang gue cintai" ucap Gabriel melalui microphone *gaktautulisannyabeneratausalah._.v*

'Huft pasti yang dimaksud Iyel itu Ify deh' batin Sivia sedih

"Cewek itu selalu mengisi hari-hari gue. Walaupun sifatnya kekanak-kanakan, itu gak ngebuat gue buat berhenti mencintainya. Setiap gue ada disamping dia, gue selalu merasa nyaman. Wajahnya cantik seperti bintang. Tapi bintang tak secantik wajahnya. Cewek yang gue maksud adalah........." kata-kata Gabriel tergantung

"SIVIA AZIZAH" lanjut Gabriel sambil menoleh ke arah Sivia dan tersenyum. Sivia yang merasa namanya dipanggil pun kaget. Semua anak-anak menoleh ke arah Sivia.

"Cie Sivia" bisik Shilla sambil menyenggol tangan Sivia. Sivia diam saja.


JRENG... Gabriel pun mulai memetik gitarnya.


Kan ku abaikan, segala hastratku
Agar kamu tenang dengan nya
Ku pertaruhkan semua ragaku
Demi dirimu bintang

Biarkan ku menggapaimu, memelukmu, memanjakanmu
Tidurlah kau di pelukku, di pelukku, di pelukanku..

Biar ku pendam, segala hasratku
Tuk miliki dirimu
Karna semua tlah tersiratkan
Dirimu kan milikku

Biarkan ku menggapaimu, memelukmu, memanjakanmu
Tidurlah kau di pelukku di pelukku di pelukanku..

Gabriel menaruh gitarnya dan segera menghampiri Sivia sambil membawa microphonenya. Sivia gugup. Saat dihadapan Sivia, Gabriel memegang tangan Sivia dan melanjutkan nyanyiannya.

Biarkan ku menggapaimu, memelukmu, memanjakanmu
Tidurlah kau di pelukku di pelukku, di pelukku
Hingga kau mimpikan aku, mimpikan kita, mimpikan kita
Jangan pernah kau terjaga, dari tidurmu di pelukanku

Selesai menyanyikan lagunya, Gabriel mencium tangan Sivia. Gabriel pun menatap mata Sivia, Sivia tak berani menatapnya. Sivia pun menunduk.

"Vi, liat gue" Gabriel mengangkat dagu Sivia agar dia bisa menatap matanya. Kini Gabriel bisa menatap mata Sivia, begitupun sebaliknya.

"Vi, gue suka sama lo. Gue sayang sama lo. Dari pertama kenal lo, gue udah jatuh cinta sama lo. Sampai sekarang, rasa cinta gue tetap masih ada, dan makin tambah besar. Dan sekarang saatnya gue ngungkapin semua perasaan gue ke elo" ucap Gabriel menatap mata Sivia. Mata Sivia berkaca-kaca mendengar perkataan Gabriel. Ingin rasanya dia menangis, menangis karna terharu.

"Lo mau gak jadi pacar gue?" Gabriel memegang kedua tangan Sivia dan masih menatap Sivia. Sivia mengeluarkan air mata seketika itu juga.

"Hey, kok lo nangis sih? Kenapa nangis? Lo marah ya sama gue?" Gabriel mengusah air mata Sivia yang mengalir dipipinya. Tanpa basa-basi lagi Sivia langsung memeluk Gabriel.

"Gue juga sayang sama lo Yel. Gue mau jadi pacar lo" ucap Sivia yang masih menangis dipelukan Gabriel

"Thanks Vi! Gue akan jagain lo. Saat lo butuh gue, gue akan selalu ada disamping lo. Gue sayang sama lo" ucap Gabriel memeluk erat Sivia dan mengusap rambut Sivia. Semua anak yang ada dilapangan bersorak-sorak. Ada yang menangis karna terharu melihat adegan Gabriel dan Sivia. Sivia pun melepaskan pelukannya.

"Udah dong Vi, gausah nangis lagi. Senyum dong" ucap Gabriel sambil mengusap air matanya. Sivia pun tersenyum.

"Nah gitu dong, kalo lo senyum kan tambah cantik:)" Gabriel mengacak-acak rambut Sivia

"Ihh kebiasaan deh ngacak-ngacakin rambut gue" rengek Sivia membetulkan rambutnya

"Hahaha sorry deh sorry" ucap Gabriel sambil merangkul

Tak lama kemudian Shilla dan Ify datang menghampiri mereka.

"Ohh jadi ini toh yang lo bilang tadi pagi.. Haha" ucap Ify cekikikan

"Hahaha yoi Fy. Gue kan udah bilang tadi, gue bakal ngelakuin sesuatu pas istirahat. Dan sekarang udah gue lakuin" jelas Gabriel

"Hahaha cieciee.. Congratz ya, longlast:)" ucap Ify memberikan selamat pada Gabriel dan Sivia

"Congratz ya Vi.. Ciiee sohib gue sekarang udah punya pasangan. Haha" Shilla merangkul Sivia

"Hahaha bisa aja lo Shill" ucap Sivia tertawa

"Eh kita ke kantin yok!! Hari ini gue yang traktir deh" ajak Gabriel menggandeng tangan Sivia

"Yeeyyy dapet makan gratis" ucap Shilla girang

"Hahahaha" semuanya tertawa melihat tingkah Shilla. Mereka pun pergi ke kantin bersama~


THE END! 











Akulah Dia - Cerpen

Haaii gue bawa cerpen baru nih!! Couplenya Ozy-Keke u,u *sekali-kali kan Ozy-Keke, bosen Ozy-Acha mulu.__.v*
Sorry ya kalo cerpennya jelek, soalnya gue gak ahli bikin cerpen sih-_-v
KEEP READING ALL \=D/

***

Keke sedang ngedumel kesal, lagi lagi karena Ozy . Sementara Ozy adalah seorang ketua kelas+ketua osis, Ozy berhak mengatur siapa saja. Dan yang paling sering diganggu itu Keke. Kebetulan hari itu adalah hari Jum'at , dan para siswa/siswi boleh melakukan hal apa saja kecuali hal yang melanggar tata tertib dan bisa di katakan hari itu adalah "teacher free day" .

Ozy memasuki kelas 11.3 dengan langkah santai sambil mengacungkan sebuah handphone, dan parahnya lagi handphone itu milik Keke. Keke langsung bangkit dari tempat duduknya, bersiap mengejar Ozy, namun Ozy sudah ngacir duluan . Keke langsung mempercepat larinya .

"OZY!! BONCEL SARAP!!! BALIKIN HP GUE ." Keke teriak teriak, sudah nggak perduli lagi sama keadaan sekitar yang di penuhi anak anak kelas 10 yang berjubel di koridor sekolah. Sesekali Ozy bahkan seringkali Ozy menabrak siswa siswi yang berseliweran di areal lapangan bola basket karena hari ini tim basket SMA Widya Nusantara mengadakan latihan rutin setiap minggu, dan yang membuat para siswa dan siswi berjubel adalah kapten basketnya alias Gabriel yang membuat banyak perhatian cewek tertuju padanya .

BRUUK ! Keke terkena bola basket. Dia pingsan. Ozy langsung menoleh ke belakang, lalu berlari untuk membopong Keke ke dalam UKS .


***

Keke membuka matanya perlahan.

"gue dimana ?"tanya Keke sambil memegangi kepalanya yang masih terasa sakit .

"Ah, elah lebay lo! Baru kena bola basket langsung pingsan ."Ucap Ozy sambil duduk di samping tempat Keke berbaring .

"Lo tuh yang lebay! Kalo suka sma hp gue ya bilang aja, kagak usah nyopet hp orang. Sekarang kembaliin hp gue!" ucap Keke sambil memukul-mukul tubuh Ozy, Ozy cuma garuk garuk kepala, nggak tau harus bilang apa. Keke langsung berhenti memukuli Ozy.

"Nape lo?" tanya Keke penasaran .

"Sorry Ke, hp lo tadi kebanting terus kacanya pecah ."Ucap Ozy pasrah .

Keke mengatur nafasnya. "OZY SI BONCEL SARAAPP!! GANTIIN!!" teriak Keke geram, Ozy cuma geleng geleng kepala.

'kagak capek apa neriakin gue mulu' pikir Ozy.

"Iye,besok gue ganti. Jangankan HP, rumah mewah pun bisa gue beli ." kata Ozy sambil merapikan kerah bajunya, berlagak bagaikan orang kaya. Keke mendengus kesal lalu keluar dari UKS. Ozy cuman tersenyum jahil .


***



Keesokan harinya...

Ozy and the gank atau bisa di rincikan Ozy, Deva, dan Ray menghampiri meja Keke, Acha, dan Olivia. Ozy langsung menyodorkan handphone yang persis, bahkan sama dengan handphone Keke yang dulu yaitu, Blackberry Gemini yang cassingnya spongebob . Keke memandang muka Ozy dengan pandangan meremehkan .

"Paling paling hp mainan" ucap Keke sambil membolak balik buku Bahasa Inggrisnya .

"Ye! Ini mah HP beneran! Ngapain juga gue bohong" Jawab Ozy.

"Thank's" Jawab Keke singkat sambil mengambil handphone yang kini menjadi miliknya .

"Sesingkat itu kah?" Ozy masih terus terusan berdiri di samping Keke, Keke melirik Ozy dengan tatapan penuh tanya . Sedangkan Ray dan Olivia sedang asik gebuk-gebukin meja pake stick drumnya Ray.

"Maksudnya apa BONCEL??" tanya Keke dengan memberi penekanan pada kata 'boncel', Ozy senyum senyum jail.

"Cium dong pipi akang Ozy" Deva dan Acha langsung ngakak setan, untung yang ada di kelas cuma mereka berenam. Keke langsung mendorong tubuh Ozy.

"Jijay dah gua."Jawab Keke ogah ogahan. Acha kembali asyik dengan laptopnya sambil sesekali melirik ke arah Deva.

"Ray, gue sama Deva cabut ke kantin dulu yah. Bye Ray thayank ." Jailnya Ozy lagi kambuh harap maklum. Ray menatap Ozy dengan tatapan gue-mau-bunuh-loe. Ozy cuma membentuk jarinya dengan huruf V lalu menarik tubuh Deva keluar .

"Ganteng." Ucap Acha singkat, Keke langsung membalikan badannya ke arah Acha.

"Siapa yang ganteng?" Tanya Keke, Acha cuma senyum senyum malu .

"D to the E to the V to the A. DEVA!" Ucap Acha lengkap dengan ejaannya. Ray langsung terbelalak kaget .

"Lo suka sama Ray yah?" Tanya Ray sambil menghentikan menggebuk meja. Acha menunduk malu , lalu menganggukan kepalanya .

"Loe nguping ya Ray?"Tanya Keke.

"Cuman dikit kok ." Ray mencoba membela diri .

"Sama aja kalee." Jawab Keke sambil menoyor kepala Ray


***


Bagi Keke hari ini hari yang membosankan plus ng-BTin, gimana engga? Hari ini guru gurunya pada ngadain rapat. Jadi hal tugas menugas yang ngatur ketua kelas.

"Tidak, hari ini boncel berkuasa."Ucap Keke setengah berteriak sambil mengacak acak rambutnya sendiri .

"Emang kenapa kalo gue berkuasa ?"Tanya seseorang yang ada di belakangnya . Keke cuma nyengir lebar tanpa dosa .

"Peace Zy"

Inilah saat saat nge BT in bagi Ozy. Ngerjain tugas yang sudah cukup bikin otak muter muter monas. Eh si boncel malah santai mainin HPnya. Keke membentak mejanya sendiri.

"Enak aja loe nyuruh nyuruh kami!" Tegur Keke sambil nunjuk-nunjuk Ozy.

"So , what ?" Tanya Ozy dengan juteknya sambil berjalan menghampiri meja Keke.

'hadeh mati gue' pikir Keke. Dan sekarang Ozy duduk di meja Keke, lalu mendekatkan wajahnya ke arah Keke.

"Stay away from me!" Keke langsung mendorong tubuh Ozy hingga Ozy terduduk di lantai. Keke cuma nyengir nyengir nggak jelas .

"Sorry Zy ."Ucapnya singkat .

Ozy langsung bangkit, lalu menarik tangan Keke.

"Ikut gue ke Ruang OSIS ." Keke langsung terbelalak kaget , dia takut kena DO . Keke mencoba berontak tapi cengkraman tangan Ozy jelas lebih kuat , Keke mencoba untuk pasrah .





    Di Ruang OSIS

Keke duduk di salah satu soffa di Ruang OSIS . Sekarang Keke dan Ozy duduk berhadapan . Keke menatap Ozy dengan tatapan gue-pengen-ngebunuh-loe! Sedangkan Ozy hanya duduk santai sambil menyandarkan tubuhnya .

"Dasar cowok lebay , baru juga gue dorong udah di suruh ke ruang OSIS " Ucap Keke membuyarkan keheningan . Ozy menatap Keke sebentar lalu menegakkan tubuhnya .

"Gue ngebawa loe kesini cuma ngajak loe nenangin diri" Jawab Ozy dengan nada yang datar .

"Tapi ini ng-BT in banget OZY !"

"Tapi nggak ngerjain tugas kan KEKE ."

"Tau ah , terserah loe !" Keke beranjak dari sofa , berkeliling di ruamh OSIS . Tiba tiba pandangannya tertuju pada sebuah bingkai foto yang terteletak di meja Ozy alias sang Ketua OSIS . Foto Ozy dan seorang wanita yang cukup cantik . Keke mengambil bingkai foto itu lalu menatapnya lekat lekat .

"Ke, loe dimana ?" Ucap Ozy setengah berteriak , Keke buru buru meletakkan kembali bingkai foto itu , maklumlah bila Ozy tidak melihat keberadaan Keke. Ruang OSIS di SMA Widya Nusantara bisa di bilang lumayan bahkan sangat besar . Apalagi , SMA Widya Nusantara adalah Sma terelite di Jakarta .

Keke langsung mengambil posisi duduknya di depan Ozy.

"Eh , gue boleh nanya gk ?" Terdengar suara Keke sedikit agak ragu . Keke melanjutkan pertanyaannya tadi . "yang di meja ketua OSIS itu foto nyokap loe yah?"

Ozy berdehem kecil lalu menjawab pertanyaan Keke tadi .

"Iya , itu nyokap gue . Tapi , udah meninggal waktu umur gue 5 tahun ."

"Em, sorry Zy ."Ujar Keke sambil menundukkan wajahnya .

"Gapapa kok Ke, sekarang juga gue udah nemuin wanita yang senyumnya seindah nyokap gue ."Jawab Ozy sambil tersenyum manis . Keke tidak mau mengejar Ozy dengan pertanyaan pertanyaan yang akan membuat Ozy sedih . tapi, nampaknya Ozy paham tanpa di tanyapun Ozy sudah menjawab .

"Orang itu ada 3, adik gue, kakak gue, satu orangnya ..." Ozy menggantungkan kalimatnya , baru saja dia ingin membuka mulut , mungkin belum waktunya , bel pulang berbunyi . Keke  segera beranjak dari kursi duduknya .

"Gue duluan ." Ucapnya singkat di lengkapi dengan senyum manisnya . Tinggalah Ozy sendiri di ruang OSIS .

'Coba dia peka sama perasaan gue . coba aja bel nggak bunyi .'batin Ozy.
Tiba tiba ada suara seseorang yang membuyarkan lamunan Ozy.

"Eh , lo Dev. Thank's udah bawain tas gue ."

"Yapz , tapi gue mau nyampein ma loe . Lo kan Ketua OSIS . loe di suruh gantiin Debo sma Gabriel buat nyanyi duet sama Acha di acara pensi di kampus , gue lupa namanya ."

Ozy langsung terbelalak kaget .

"hah?suara gue kan pas passan Dev. Napa kagak loe aja ."

Devaangkat tangan

"Ya , mana gue tau . Intinya loe mau atau kagak ."

Ozy masih nampak menimbang nimbang .

"It's ok , gue ambil jobnya ."


***

Sudah seminggu Ozy dan Acha latihan untuk nyanyi diacara pensi nanti. Mereka pun semakin akrab. Keke agak cemburu jika melihat Ozy berdua dengan Acha. Ah, entahlah, dia sendiri juga bingung kenapa dia cemburu melihat Ozy dan Acha berdua.

"Ozzyyyy!! Balikin HP gue!!" teriak Keke pada Ozy yang merebut HPnya. Untung keadaan dikelas sepi karna sedang istirahat. Hanya Ozy dan Keke saja yang berada dikelas.

"Weetsehh santai aja dong.. Kaga usah teriak gitu" kata Ozy sambil duduk dimeja Keke

"Ya tapi balikin HP gue" Keke merebut kembali HPnya

"Eh lo nanti dateng ya ke pensi di Universitas Idola Cilik Internasionalschool. Pokoknya wajib dateng" ucap Ozy menatap Keke

"Heh? Pensi? Ogah ah, males gue" tolak Keke

"Yaelah Ke, dateng dong.. Gue mau ngasih kejutan buat lo" ucap Ozy

"Kejutan apaan?" tanya Keke

"Ya makanya lo nanti dateng ke acara pensi hari Sabtu. Kalo gue ngasih tau apa kejutannya, berarti namanya bukan kejutan lagi" jawab Ozy

"Hmm oke, gue usahain gue dateng" ucap Keke menopang dagunya

"Sip daahh!! Gue tunggu ye" Ozy pun keluar meninggalkan Keke

'Duuhh Ozy mau ngasih kejutan apa ya buat gue? Kok gue jadi deg-degan gini sih?? Ah tau dah' batin Keke


***

Hari ini hari Sabtu, dimana acara pensi yang diadakan di Universitas Idola Cilik Internasionalschool. Keke sudah datang, Keke bergabung dengan sekumpulan orang yang menonton. Sedangkan Ozy dan Acha bersiap-siap untuk mengisi acara pensinya.

"Udah siap Cha?" tanya Ozy dibelakang panggung. Acha hanya mengangguk sambil mengacungkan jempol. Ozy dan Acha pun segera naik ke atas panggung.

"Hai guys!! Kita dari SMA Widya Nusantara ingin mengisi acara pensi hari ini dengan menyanyikan sebuah lagu yang berjudul Cinta Yang Hilang" ucap Ozy saat sudah berada dipanggung. Semua penonton bersorak-sorak.


Hilang semua janji, semua mimpi-mimpi indah
Hancur hati ini melihat semua ini
Lenyap telah lenyap kebahagiaan di hati
Ku hanya bisa menangisi semua ini
Hancur hati ini melihat kau telah pergi (Acha)

Langit menjadi gelap berkelabu, menyelimuti hatiku
Mengubah seluruh hidupku
Mengapa semua jadi begini, perpisahan yang terjadi di antara kita berdua
Ku akan menanti  sebuah keajaiban, yang membuat kita bisa bersama kembali (Ozy)


Semua penonton bertepuk tangan, termasuk Keke. Walaupun sebenarnya hati Keke sakit melihat Ozy berduet dengan Acha. Mungkinkah Keke menyukai Ozy? Entahlah.

"Oke guys! Tenang semuanya. Gue mau persembahin sebuah lagu untuk cewek yang special dihidup gue" ucap Ozy sambil mengambil gitarnya. Semua penonton hening.

"Gue persembahin lagu ini untuk cewek yang gue sayang. Dia special banget dalam hidup gue. Senyuman dia mengingatkan gue sama almh nyokap gue. Senyumannya yang indah membuat gue nyaman berada di dekat dia. Walaupun gue sering banget buat gue marah. Hmm oke, langsung aja.. Lagu ini gue persembahin untuk seorang cewek yang bernama GABRIEL ANGELINE TALITHA PANGEMANAN" ucap Ozy menunjuk ke arah Keke. Keke yang merasa namanya disebut langsung kaget. Dia gugup.



Kan ku abaikan, segala hastratku
Agar kamu tenang dengan nya
Ku pertaruhkan semua ragaku
Demi dirimu bintang

Biarkan ku menggapaimu, memelukmu, memanjakanmu
Tidurlah kau di pelukku, di pelukku, di pelukanku..


Biar ku pendam, segala hasratku
Tuk miliki dirimu
Karna semua tlah tersiratkan
Dirimu kan milikku

Biarkan ku menggapaimu, memelukmu, memanjakanmu
Tidurlah kau di pelukku di pelukku di pelukanku..

Belum selesai Ozy menyanyikan lagu, Ozy turun dari panggung. Dia menghampiri Keke dan menarik Keke ke atas panggung dengan lembut. Keke pun menurut saja. Setelah sampai diatas panggung, Ozy pun melanjutkan menyanyikan lagu sambil memegang tangan Keke dan memandang Keke.

Biarkan ku menggapaimu, memelukmu, memanjakanmu
Tidurlah kau di pelukku di pelukku, di pelukku
Hingga kau mimpikan aku, mimpikan kita, mimpikan kita
Jangan pernah kau terjaga, dari tidurmu di pelukanku

Seteleh selesai menyanyikan lagunya, Ozy pun menatap Keke dengan tatapan lembut. Ozy berlutut dihadapan Keke sambil memegang tangan Keke. Keke diam saja.

"Ke, gue mau jujur. Sebenernya gue suka sama lo. Dari awal masuk SMA gue udah suka sama lo. Gue selalu buat lo kesel, tapi itu ada alasannya. Gue ngelakuin itu biar gue bisa deket sama lo. Gue cuma mau lo peka sama perasaan gue ini" tutur Ozy yang masih berlutut dihadapan Keke. Lagi-lagi Keke hanya diam membisu sambil menatap Ozy.

"Lo mau gak jadi pacar gue?" lanjut Ozy menatap Keke dengan tatapan penuh harap. Keke bingung dia harus menjawab apa.

"TERIMA!! TERIMA!! TERIMA!!" teriak semua penonton menyoraki mereka. Keke melihat sekeliling penonton, ada teman-temannya disitu. Teman-temannya memberi kode untuk menerima cinta Ozy. Keke pun tersenyum.

"Sorry, gue gak bisa. Gue suka sama cowok lain....." jawab Keke menggantung. Mendengar itu Ozy langsung lemas. Dia pun berdiri dihapadan Keke.

"Hmm oke, gue terima keputusan lo" ucap Ozy kecewa. Dia pun hendak pergi turun dari panggung.

"COWOK YANG GUE SUKA ITU AHMAD FAUZY ADRIANSYAH YANG SEKARANG ADA DIHADAPAN GUE!!" teriak Keke saat Ozy hendak turun dari panggung. Ozy menoleh dan menatap Keke, Keke membalasnya dengan senyuman. Segeralah Ozy menghampiri Keke.

"Jadi, lo terima gue jadi pacar lo?" tanya Ozy berbinar-binar. Keke hanya mengangguk dan tersenyum. Ozy refleks memeluk Keke.

"Thanks Ke! Gue sayang banget sama lo. Gue janji, gue akan setia sama lo. Gue akan menjadi yang terbaik untuk lo. Gue janji Ke, gue janji" ucap Ozy saat memeluk Keke

"Yang gue butuh bukti, bukan janji" Keke melepas pelukannya dan tersenyum

"Oke! Gue akan buktiin ke lo" ucap Ozy memegangi tangan Keke

Semua penonton bersorak-sorak melihat adegan Ozy dan Keke diatas panggung. Ozy dan Keke pun segera turun dari panggung. Mereka segera menuju belakang panggung dan bertemu teman-teman mereka.

"Cie cie yang baru jadiaannn" ledek Olivia

"Iya nih, mana acara penembakannya diatas panggung lagi. Gileee romantis parah" ucap Acha

"Berarti semalem pas gue nembak lo gak romantis dong?" tanya Deva sambil melirik ke Acha

"Hehehe romantis juga kok" jawab Acha nyengir

"Lho? Lo berdua udah pacaran?" tanya Keke menunjuk Deva dan Acha

"Waiyadong! Baru aja semalem jadian" jawab Deva

"Ciecieciieee" teriak Ozy gak jelas

"Ih apaan dah lo Zy, gak jelas banget dah" gerutu Ray

"Maklumin ajalah, pacar gue kan emang gak jelas" ucap Keke sambil meledek Ozy

"Dasaarrr rese banget sih lo" Ozy mencubit pipi Keke

"Aduh sakit tau!!" rengek Keke

"Hahahahaha" semuanya pun tertawa


                                                                                   ***








THE END