Sabtu, 26 November 2011

Cerbung - Pelangi & Matahari _ Part 2 *Tragedi Di Kantin*

Hai semua! Ini gue bawa part 2 nih! Ini lanjutan yang kemarin part 1. Baca yaaa!!
Semoga kalian suka :D


***


“Lo tau gak sih, Rio tuh ganteng banget, udah gitu keren abis” kata beberapa anak cewek yang sedang ngerumpi di depan kelas

“Iya, tau gak tadi dia senyum ke gue lho…” kata salah satu dari mereka sambil memegang kedua pipinya yang membuat teman-teman disekelilingnya iri. Hmm Rio? Siapa dia?

Tiba-tiba seseorang menepuk pundak gue. Sontak gue kaget. Gue menoleh ke arah orang itu. Ternyata orang itu adalah Shilla.

“Ih sakit tau” ucap gue cemberut

“Maaf-maaf….sengaja. Haha” ucapnya sambil terkekeh “Eh ke kantin yuk!” lanjutnya

“Ayuk!” gue dan Shilla pun segera beranjak dari situ dan menuju ke kantin.

Setelah sampai dikantin, gue dan Shilla nyari tempat duduk yang kosong. Kebetulan ada tempat yang kosong di dekat Sivia, temen kelas gue.

“Eh duduk situ yuk!” ajak Shilla. Gue pun mengikuti Shilla dari belakang.

“Hai Siv” sapa gue sambil duduk disamping Sivia

“Hai Fy, hai Shill” sahut Sivia ramah

“Fy, tolong pesenin bakso satu ya” pinta Shilla

“Eh iya sekalian Fy, gue juga ya. Tolong pesenin mie ayam satu, hehe” tambah Sivia

“Nggih ndoro putrid” jawab gue bergaya ala pelayan kerajaan. Mereka berdua sontak tertawa berbarengan melihat tingkah gue yang persis kayak pelayan kerajaan.

Lalu gue memesan makanan. Satu bakso, dua mie ayam dan satu es jeruk. Setelah memesan makanan, gue pun hendak kembali ke tempat duduk tadi. Saat gue hendak kembali, tiba-tiba…….


GUBRAAKK!!


Gue nabrak seseorang. Ternyata orang itu adalah cowok. Gue dan cowok itu pun sama-sama terjatuh. Lalu cowok itu segera berdiri.

“Heh! Punya mata gak sih lo?” ucap cowok itu memandang ke arah gue. Gue pun segera berdiri berhadapan dengan dia.

“Lo buta ya? Lo pikir ini apa? Hah? Bukan mata?” sahut gue kesal sambil menunjuk ke arah mata gue

“Kalo lo punya mata, harusnya jalan liat-liat dong!” bentaknya

“Eh gak usah bentak-bentak gitu dong! Lo tuh yang jalannya sambil merem” bantah gue kesal

“Argh! Fuck!” bentak cowok itu dengan mengacungkan jari tengahnya tepat di depan muka gue. Lalu cowok itu pergi. Kejadian itu menarik perhatian banyak orang. Mulai dari abang sama ibu-ibu yang jualan makanan, sampai anak-anak yang lagi makan melihat kejadian tadi.

“Lo gapapa kan?” tanya Sivia mendekati gue

“Gapapa, gue cuma bete aja”

“Dari pertama kenal gue udah gak suka sama tuh anak. Rio Stevano yang kata anak-anak di sini sih cowok perfect, ciihhh gak banget!” kata Sivia yang ikut-ikutan emosi. Gue tahan nafas sejenak.

“Apa lo bilang tadi, Rio?” tanya gue

“Iya, dia namanya Rio” jawabnya ketus

“Oh my god, jadi itu yang disukai anak-anak sepanjang masa?” tanya gue pada Sivia

“Iya, kenapa? Lo ikut-ikutan ngefans sama cowok kayak dia?” tanya Shilla kemudian

“Iiihh gak banget! Mendingan Cakka daripada cowok tengil kayak dia”

“Jadi lo sebel sama dia? Maksud gue lo benci banget gitu?” tanya Zahra yang tiba-tiba muncul dibelakang gue

“Ya jelas lah, gimana gue gak sebel dengan cowok sekasar dia. Lo kan tadi liat sendiri kejadian tadi” jawab gue

Jam istirahat berakhir. Gue dan yang lain segera masuk kelas. beberapa anak sedang asyik mengobrol. Ada juga yang lagi nulis, nyanyi-nyanyi, dengerin MP3, dan ada seorang yang melototin gue.

"Ini dia yang nyari gara-gara. Kenapa sih lo pake nabrak Rio segala?? Dasar ganjen!!" bentak Angel

"Apa lo bilang? Gue nabrak Rio? Apa untungnya buat gue? Yang ada tuh dia yang jalan sambil merem" kata gue gak kalah sewotnya

"Ya dia kan primadona, bisa aja lo ganjen cari muka ke Rio yang ganteng dan keren itu" jelasnya

"Ganteng? Keren? Sesuatu banget sih.. Menurut lo dan yang lain Rio itu ganteng, tapi gak buat gue!" jawab gue penuh emosi

"Menurut lo Rio jelek? Buta mata lo! Jangan sekali-kali lo ngejelek-jelekin Rio gue....." bentak Angel

"Rio lo? Sejak kapan?" tanya Rio yang tiba-tiba muncul dan berdiri disebelah gue

"Aarrggghhhh" dengus Angel lau pergi diikuti oleh pengawal-pengawalnya

'Huahahaha mampos!' gue tertawa dalam hati. Hampir gak bisa ngebayangin bagaimana malunya Angel didepan Rio itu. Pasti tengsin abis.

"Hai Fy" sapa Rio

"Huhh..." dengus gue kesal. Gue masih sebel sama dia gara-gara kejadian dikantin tadi

"Sombong banget sih lo" katanya

Gue hanya diam. 'Sombong mana gue sama lo' batin gue kesal

"Udah ditolongin bukannya terima kasih malah sok acuh" katanya lagi

"Gue gak nyuruh lo buat nolongin gue tuh" jawab gue ketus

"Maaf soal kejadian yang dikantin tadi. Gue emosi karna lagi ada masalah" kata Rio meminta maaf padaku

"Gak segampang itu!"

"Oohh jadi gitu nih, lo lebih milih musuhan sama gue? Oke! Lo pasti bakal nyesel nolak permintaan maaf gue" ancam Rio dengan sangat angkuh

"Gausah mimpi deh" jawab gue santai


***


Waahh gimana nih guys? Ceritanya makin bagus gak? Maaf ya kalo pendek banget, abisnya di novelnya gitu sih._.v ya gue sih ikutin gimana novelnya aja (?)
Di novelnya part 2 cuma segini doang :'O jadi maaf yaaa kalo pendek :s
Tapi tenang aja, gue bakalan ngepost cerbung ini setiap hari *insyaallah kalo sempet*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar