Kamis, 24 November 2011

Cerbung - Pelangi & Matahari _ Part 1 *Love at The First Sight*

Hai semuaaa!! Gue bawa cerbung nih. Tapi ceritanya copas dari Novel. Ada yang pernah baca Novel "Pelangi & Matahari"? Kalo udah pernah baca pasti tau dong ceritanya :p
Kalo yang belom pernah baca Novel itu, baca cerbung ini ajaahh.. Ceritanya kan sama kayak di Novel itu, tapi ada yang aku bedain sedikit sih pas dipertengahannya._.v
Yaudah, langsung aja yak! CEKIDOOOTTTT!!!!!!



***


Pelagi itu layaknya kekasih, hanya memberikan keindahannya sesaat, lalu menghilang. Namun matahari adalah sahabat yang selalu bersinar terang, yang selalu mendukung kita, kapan pun, dan dimana pun.

***

#Flashback On

Di sebuah taman bermain, seorang anak laki-laki kecil tampak merengek kepada mamanya. Doa tidak mau bermain dengan anak perempuan teman mamanya. Tapi mamanya tetap menyuruhnya untuk bermain. Mama anak itu hendak menemui seseorang sebentar. Ia menitipkan anaknya pada pengasuh anak temannya untuk beberapa menit.

Anak laki-laki itu merengut melihat mamanya pergi. Lalu dia berjalan mendekati gadis kecil seumuran dirinya yang sedang bermain dengan seorang laki-laki yang kira-kira usianya 3 tahun diatasnya, sepertinya kakaknya.

Kemudian anak laki-laki itu duduk di dekat perosotan. Sementara gadis kecil dan kakak laki-lakinya itu bermain ayunan. Anak laki-laki kecil itu hanya diam karena tidak ingin bermain dengan mereka berdua. Dia melipat tanyannya di atas lututnya yang ditekuk, kemudian mendengus.

Gadis kecil itu tertawa sangat ceria ketika kakaknya mendorong ayunannya. Dia melambung tinggi. Melihat itu, anak laki-laki kecil itu sedikit iri. Kemudian dia mencoba menaiki tangga prosotan dan memamerkan kesenangannya.

Dia sudah sampai diatas prosotan. Sebelum meluncur, dia melihat gadis kecil itu turun dari ayunan. Dia melihat gadis kecil itu memetik bunga di dekat ayunan. Diperhatikannya gadis kecil itu dengan seksama. Namun tiba-tiba gadis itu menjerit.

“Mamaaaaaaaa!!!!” jerit gadis kecil itu, ia memutar-mutar kepalanya seolah sedang menghindari sesuatu yang terbang diatasnya. Lalu tangisnya pun pecah. Anak laki-laki itu tersentak. Gadis itu memegangi hidungnya sambil menangis tersedu-sedu. Kakaknya berusaha membujuknya untuk diam. Namun gadis itu tetap menangis.

Anak laki-laki itu memandangi wajah gadis kecil itu yang tampak memerah dengan mata sembap. Gadis kecil itu memegangi hidungnya. Refleks anak laki-laki itu tertawa melihat ekspresi gadis itu yang menurutnya sangat lucu, menangis dan tertawa secara bersamaan.

Mendengar suara seseorang menertawainya, sontak gadis itu menoleh. Mata bulatnya melotot memandangi anak itu dengan kesal. Sementara hidungnya terlihat sangat merah dan sedikit bengkak. Anak laki-laki itu kembali tertawa dan kali ini semakin keras.

#Flasback Of

***

Hai, kenalin gue Alyssa Saufika Umari. Panggil aja gue Ify. Hari ini hari pertama gue sekolah di SMA RFM Pelita. Hari ini pula gue MOS. Tapi disekolah ini MOSnya gak kayak sekolah lain. Kalo sekolah lain kan MOSnya pake seragam yang aneh-aneh, kalo sekolah ini mah engga. Hari pertama MOS ya pake seragamnya seragam biasa. Hoho.

“Fy! Hey! Ify!” teriak seseorang memanggil gue. Gue nengok ke arah suara itu. Seorang cewek dengan rambut sebahu, memakai jepit rambut berwarna pink yang wajahnya sudah tak asing lagi dimata gue. Dan orang itu bersama seorang gadis yang gak pernah gue kenal.

“Dea! Lama gak ketemu” teriak gue saat melihat Dea. Oh iya, Dea itu temen SD gue. Gue gak nyangka bakal satu sekolah lagi sama Dea haha

“Iya Fy. Oh iya, kenalin ini Shilla, temen gue” ucap Dea memperkenalkan cewek disebelahnya

“Hai, gue Ashilla Zahrantiara. Panggil aja gue Shilla” Shilla menjabat tangannya dan memperkenalkan dirinya

“Hai, gue Alyssa Saufika Umari. Panggil gue Ify” ucap gue sambil membalas jabatan tangan

“Senang bisa kenal sama lo. Ngomong-ngomong lo kelas berapa?” tanya Shilla ke gue

“Hah? Kelas? Ya ampun gue lupa liat dikelas mana gue diterima!” kata gue gugup

“Gue tau kok, lo kelas X-3. Gue sempet liat nama lo di papan pengumuman penerimaan siswa baru” sahut Dea

“Fiiuuhh! Untung gue ketemu lo De, kalo gak gue bakal tengsin abis kalo sampe salah masuk kelas. Haha”

“Yaudah yuk ke kelas, kita bertiga kan sekelas” kata Shilla

“Kita sekelas? Gak nyangka gue, haha. Yaudah yuk ke kelas” gue, Shilla dan Dea pun menuju kelas X-3.

***

“Hai adik-adik kelasku yang manis-manis. Selamat datang, selamat bergabung di SMA RFM Pelita” seru seorang senior yang mengenalkan dirinya, kakak itu bernama Irva.

“Iya kak Irva yang manis” ucap seorang anak cowok yang duduk dibaris samping gue.

“Oke deh. Yaudah, sebelumnya kakak akan menceritakan sejarah sekolah ini” kata kak Irva

“Bodo amat, emang peduli apa gue sama…………”kata gue terputus oleh sesuatu yang bergerak. Bukan sesuatu melainkan seseorang. Seseorang yang sedang tertawa.

“Sama apa Fy?” tanya Zahra temen sebangku gue. Gue menyikut lengan Zahra, sambil mengarahkan dagu gue ke arah cowok yang mengusik perhatian gue.

“Yang mana? Yang kurus, pendek, dan aneh itu ya?” tanya Zahra

“Bukan. Yang sebelahnya” ucap gue berbisik

“Oh cowok itu, hmm gue gak kenal Fy” ucap Zahra

“Yeee bilang kek dari tadi. Pake pura-pura mikir segala” desah gue kesal. Zahra hanya terkekeh. Gue menoleh ke belakang, ke bangku Dea.

“De, lo kenal sama anak itu gak?” tanya gue dengan berbisik pada Dea sambil menunjuk cowok yang gue maksud

“Oh itu Cakka. Kenapa Fy?” jawab dan tanya Dea

“Gak, Cuma tanya aja” jawab gue sedikit malu.

***

Hari ini hari kedua gue MOS. Dan tugas hari ini adalah menggambar muka sendiri, lalu gambar itu akan dikumpulkan ke depan kelas dan diacak, setelah itu masing-masing mengambil satu gambar secara acak pula. Lalu kami akan melakukan wawancara singkat terhadap si pemilik gambar. Menanyakan biodata dan lain sebagainya.

Walaupun dengan setengah hati, gue lakuin juga tugas itu. Sewaktu gue mengambil gambar secara acak, gue dapet gambar yang sepertinya cowok yang rambutnya dicepak. Sumpah gambar itu jelek banget. Gue gak bisa nemuin pemilik gambar ini karena menurut gue gak ada cowok dikelas ini yang sejelek gambar yang ada ditangan gue.

“Kak, gue gak tau ini gambar siapa” ucap gue ke kak Irva. Kak Irva pun mengambil gambar itu dariku.

“Perhatian adik-adik. Ini gambar siapa ya?” tanya kak Irva memperlihatkan gambar itu pada anak-anak. Seisi kelas menertawai gambar itu. Mungkin mereka berpendapat bahwa gambar itu jelek dan aneh. Lalu tiba-tiba ada seseorang dari bangku belakang yang mengacungkan tangan.

“Itu gambar gue” ucapnya dengan percaya diri. Hah?! Cakka? Gue mendelik melihat Cakka mengaku gambar itu miliknya. Cakka yang ganteng itu menggambar dirinya sendiri sejelek ini? Gue bener-bener gak nyangka.

“Oke sekarang udah jelas itu gambar siapa. Ify, sekarang giliranmu mewawancarai Cakka” ucap kak Irva

“I…iya kak” jawan gue ragu

Gue pun menghampiri tempat duduk Cakka. Kini gue duduk persis di depan Cakka. Mata kami bertemu, Cakka bener-bener keren! Baru kali ini gue ngeliat Cakka sedekat ini. Benar-benar seperti Justin Bieber.

“Ehem! Jadi gak ngewawancarain gue?” tanya Cakka membuyarkan lamunan gue. Sontak gue kaget.

“Eh, i…iya iya, jadi kok” jawab gue gugup. Gue pun mulai mewawancarai Cakka.

***

“Woy! Kenapa sih lo? Kayak orang gila aja senyum-senyum sendiri” tegur Zahra saat jam istirahat. Gue gak ngejawab pertanyaan Zahra, gue Cuma ngebales dengan senyuman bahagia.

“Hmmm gue tau nih. Pasti lo kena virus cinta. Lo suka sama Cakka kan? Ngaku lo” tebak Zahra. Gue mengangguk kecil sambil tersenyum. Zahra hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah gue sekarang.

“Hai semua.. Ikutan dong! Ngobrol apaan sih? Kayaknya seru banget” tanya Shilla yang tiba-tiba duduk disamping gue

“Tuuhh, ada yang lagi jatuh cinta” ucap Zahra sambil menunjuk gue

“Bener Fy? Siapa Fy, siapa cowok itu? Siapa?” tanya Shilla yang menurut gue berlebihan

“Yaa siapa lagi kalo bukan sama si Justin Bieber alia Cakka….” Jawab Zahra tak mau kalah. Mata Shilla membulat tidak percaya.

“Benera Fy lo naksir sama Cakka? Tipe lo rendah amat sih” ucap Shilla

“Maksud lo?” tanya gue tersinggung

“Ya lo tau sendirilah, dia itu agak gendut, playboy pula” jelasnya

“Playboy? Tau darimana lo?” tanya gue yang masih tak percaya

“Heellloooo semua orang juga udah tau kali Fy” jawab Shilla dengan nada menyindir

Hah? Masa sih Cakka playboy? Dia keliatannya baik kok. Tapi apa mungkin yang dibilang Shilla bener? Ah bodo amat, yang  jelas gue suka banget sama Cakka. Playboy atau engga itu urusan nanti. Cakka is my love at the first sight buat gue. Gue kembali tersenyum.

“Masih suka nih? Kayaknya celotehan gue gak mempan deh” ucap Shilla melirik ke arahku

“Gak mempan sih weee” gue menjulurkan lidah kea rah Shilla

“Oke oke gue nyerah deh sama orang yang lagi kasmaran. Haha” ucap Shilla sambil ngeloyor pergi. Sementara gue masih senyum-senyum mengingat kejadian waktu gue ngewawancarain Cakka.

***

Gimana guys? Bagus gak?
Part 1nya segitu dulu yaaaa... Besok gue post part 2nya deh!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar