Jumat, 05 Agustus 2011

Pemilik Hati - Cerpen

Haaiiii gue balik lagi dengan cerpen terbaru gue *eaea-_-v
Ini cerpen baru banget, baru selesai dibikin kemaren :p
Ini cerpen terinspirasi dari lagunya ARMADA yang judulnya PEMILIK HATI :3
Lagunya menyentuh hati banget sih, yaudah gue iseng-iseng aja ngumpulin ide. Dan hasilnya gue bikin cerpen u,u
Semoga kalian suka. KEEP READING ALL!! :D



*****


“Ray, ayo kejar aku! Hahaha” teriak seorang gadis kecil pada temannya

“Awas kamu ya, kalau ketangkep, aku kelitikin kamu!” teriak lelaki yang dipanggil ‘Ray’

“Coba aja kalau bisa! Wlee :p” ledek gadis itu seraya menjauh dari lelaki yang dipanggil ‘Ray’ tadi

Dua anak itu terlahir dari keluarga yang cukup kaya. Orang tua mereka sudah berteman sejak lama. Maka tak heran kalau kedua anak itu sangat akrab, mungkin karna dari kecil mereka selalu bermain bersama. Oh iya, gadis itu bernama ANGELINE TALITHA PANGEMANAN atau biasa disapa KEKE. Dan lelaki itu bernama MUHAMMAD RAYNALD PRASETYA atau yang biasa disapa RAY. Keke dan Ray sudah bersahabat sejak lama, seperti orang tua mereka. Keke masih berumur 10 tahun, dan Ray umurnya 2 tahun lebih tua dari Keke (12 tahun). Diusia mereka yang masih terbilang kecil, ternyata sudah ada benih-benih cinta diantara mereka. Ya! Ternyata, diam-diam Ray jatuh cinta pada Keke.


*****


Disebuah bukit yang amat indah, yaitu Bukit Bintang. Bukit yang jarang diketahui oleh orang-orang. Hanya orang tua Ray dan orang tua Keke lah yang tau. Ya, maka tak heran kalau Keke dan Ray sering ke bukit bintang.

“Ray, kalau aku jadi bunga, kamu jadi apa?” tanya Keke yang sedang memerhatikan bunga-bunga disekitar bukit

“Hmm… Aku akan jadi kumbang” jawab Ray singkat, namun sangat jelas

“Mengapa kamu mau jadi kumbang?” tanya Keke memandang Ray

“Karena bunga dan kumbang saling membutuhkan satu sama lain. Kumbang membutuhkan nektar bunga untuk bertahan hidup, dan bunga membutuhkan kumbang untuk membantu penyerbukan bunga. Jadi, bunga dan kumbang saling membutuhkan. Seperti aku dan kamu” jawab Ray panjang lebar

“Maksud kamu apa Ray?” tanya Keke heran

“Aku dan kamu bagaikan kumbang dan bunga yang saling membutuhkan. Tanpa kamu, aku kehilangan semangatku. Karena kamu adalah sumber semangatku. Dan kamu juga sumber kebahagiaanku. Mungkin, kalau kamu pergi dari aku, aku akan kehilangan semangat hidupku. Jadi please, kamu jangan tinggalin aku ya Ke” jawab Ray seraya memegang tangan Keke

“Iya Ray, aku gak akan ninggalin kamu” Keke memeluk Ray

“Makasih Ke” Ray membalas pelukannya


*****


“Uhuk….uhuk….uhuk…..” suara seorang gadis yang tergelatak lemah dikasurnya. Ya! Ternyata gadis itu adalah Keke

 ‘Argh!! Kepalaku sakit banget. Ya tuhan, kalau kau ingin mencabut nyawaku, tolong jangan hari ini! Aku mohon, jangan cabut nyawaku sekarang Tuhan’ jerit Keke dalam hati

Keke menderita penyakit yang mungkin bias membuatnya meninggal. Penyakit yang diderita Keke adalah Kanker Otak stadium akhir. Penyakit yang mematikan bukan? Ya, memang! Hanya orang tua Keke lah yang mengetahui penyakit Keke. Mengapa Keke tidak memberitahu Ray? Karna Keke tidak mau membuat Ray khawatir akan penyakitnya. Keke tidak mau membuat Ray sedih.

“Mamaaa….uhuk….uhuk” panggil Keke yang masih tergeletak lemah

“Ada apa sayang? MasyaALLAH nak, kamu kenapa?” Tanya Mamanya panik saat memasuki kamar Keke dan melihat Keke tergeletak lemah

“Aku…uhuk…gak….tau…ma…. Kayaknya…..uhuk…..aku…..kambuh…lagi…uhuk” jawab Keke terbata-bata

“Yasudah, kamu tunggu sini ya nak. Mama akan panggil dokter untuk memeriksa keadaan kamu” ucap Mamanya panik dan segera keluar dari kamar Keke

“Gausah….ma…percuma!! Aku….gak…butuh….dokter… Sekarang, yang….aku…..butuhin….cuma….Ray” cegah Keke saat Mamanya ingin memanggil dokter

“Tapi sayang….” Belum sempat selesai bicara, Keke sudah memotong omongan Mamanya

“Please….mah… aku….butuh…Ray!! Aku…..gak….butuh…..dokter! Yang…..aku…..butuhin….cuma…Ray… Tolong…..bawa….Ray…kesini….mah… please”

“Baiklah, kalau itu yang kamu mau, akan mama turuti. Mama akan menelpon Ray untuk dating kesini” ucap Mama Keke menuruti permintaan anak semata wayangnya


*****


“Bii, bibiii” teriak Ray menuruni tangga

“Ada apa den?” sahut Bi Inem mendekati Ray

“Mama sama Papa mana bi? Belum pulang juga?” Tanya Ray seraya duduk di soffa yang berada diruang tamu

“Belum, den. Tadi Nyonya telpon, katanya Nyonya sama Tuan lagi ada meeting penting. Jadi katanya pulangnya malam den” jawab Bi Inem

“Oh gitu”


Kriinngg…..kriinngggg…..kringgg….

Telpon berdering dengan nyaring. Bi Inem ingin mengangkat telpon itu, namun dicegah oleh Ray.

“Eeh bi gak usah, biar Ray aja yang angkat. Bibi ke dapur aja” Bi Inem menurut saja, dia pergi ke dapur. Lalu Ray mengangkat telepon yang berbunyi tadi.

“Hallo”
“Hallo, Ray nya ada?”
“Iya, saya sendiri. Ini siapa ya?”
“Nak, ini Mamanya Keke”
“Oh tante, ada apa tante?”
“Gini nak, tante sangat butuh bantuan nak Ray”
“Bantuan apa tante?”
“Tolong kamu ke rumah tante. Anak tante sedang sakit, dia menginginkan kamu ada disampingnya”
“Apa? Keke sakit tante?”
“Iya nak, tolong ya kamu kesini. Tante mohon nak”
“Baiklah, Ray akan kesana tante”
“Terimakasih Ray, tante tunggu dirumah tante. Assalamualaikum”
“Wa’alaikum sallam”


Tut….tut….tut…..


Ray menutup telponnya. Dia panik, dia khawatir kalau terjadi sesuatu dengan Keke. Ray bergegas mengambil jaket dan kunci motor yang ada diruang tamu. Ray segera pergi ke rumah Keke untuk melihat keadaan Keke.


*****


Tok….tok…..tok…..

“Assalamualaikum” sapa Ray mengetok pintu rumah Keke

“Wa’alaikum sallam. Nak, untung kamu cepat datang. Tante khawatir dengan Keke nak” sahut Mama Keke saat membuka pintu rumah

“Sekarang Keke dimana tante?” Tanya Ray khawatir

“Sekarang Keke lagi ada dikamarnya. Kamu ke kamarnya Keke aja” jawab Mama Keke

“Oke tante, makasih” Ray segera menuju ke kamarnya Keke





@Kamar Keke

Saat berada dikamar Keke, Ray terkejut. Dia melihat Keke yang tergeletak lemah tak berdaya. Ray langsung menghampiri Keke.

“Keke, kamu kenapa?” Tanya Ray khawatir

“Ray, akhirnya kamu datang untuk menemui aku” ucap Keke pelan

“Iya Ke, aku akan datang kalau kamu mebutuhkan aku. Sekarang kamu jawab, kamu kenapa Ke?” Tanya Ray mengelus rambut Keke

“Aku gak apa-apa kok Ray. Uhuk…uhuk!!” jawab Keke lemah

“Gak apa-apa gimana? Kamu sakit kan? Yaudah, aku bawa ke dokter ya?” bujuk Ray

“Gak perlu Ray, aku gak perlu ke dokter. Percuma!” tolak Keke

“Tapi Ke, keadaan kamu makin parah. Aku takut kalau terjadi sesuatu sama kamu” ucap Ray memegangi tangan Keke

“Aku gak apa-apa Ray, aku gak butuh dokter! Yang aku butuhin, cuma kamu. Aku butuh kamu disamping aku” Keke menyentuh pipi Ray

“Oh iya, ada yang mau aku ceritain ke kamu. Tapi please, setelah aku ceritain, kamu jangan sedih ya?” ucap Keke pada Ray. Ray hanya mengangguk

“Sebenernya, aku punya penyakit Kanker Otak stadium akhir” kata Keke lirih. Betapa terkejutnya Ray mendengar penyataan Keke barusan.

“Apa? Kamu sakit kanker otak stadium akhir? Ya ampun Ke, kenapa kamu gak cerita ke aku dari dulu? Aku tuh khawatir sama kamu Ke” Tanya Ray menjadi sangat khawatir

“Aku gak mau kamu sedih cuma gara-gara aku” jawab Keke

“Tapi Ke, kalo gini akhirnya, malahan aku tambah sedih. Aku tuh khawatir sama kamu, aku takut kamu kenapa-napa” ucap Ray. Matanya sudah berkaca-kaca, ingin rasanya Ray menangis melihat gadis yang dicintainya mempunyai penyakit separah itu.

“Sudahlah Ray, ini semua sudah terjadi. Sekarang, aku mau kamu nyanyiin lagu buat aku. Lagu kesukaan kita berdua” pinta Keke tersenyum

“Lagu armada yang pemilik hati?” Tanya Ray

“Iyalah Ray, lagu itu kan lagu favorite kita berdua. Aku mau, kamu nyanyiin lagu itu buat aku” jawab Keke

Ray pun mengambil gitar yang ada disamping tempat tidur Keke. Lalu Ray mulai memetik senar gitar dan mulai bernyanyi.


Lihat ku disini
Kau buat ku menangis
Ku ingin menyerah, tapi tak menyerah
Mencoba lupakan, tapi ku bertahan

Reff:
Kau terindah, kan slalu terindah
Aku bisa apa tuk memilikimu
Kau terindah, kan slalu terindah
Harus bagaimana ku mengungkapkannya
Kau pemilik hatiku

Mungkin lewat mimpi
Ku bisa tuk memberi
Ku ingin bahagia, tapi tak bahagia
Ku ingin dicinta, tapi tak dicinta

Back to Reff


Kau pemilik hati…ku


Ray menghentikan alunan lagu yang dinyanyikannya. Lalu dia menaruh gitar ditempat semula.

“Gimana Ke? Kamu senang?” Tanya Ray memegang tangan Keke

“Iya Ray, aku seneng banget. Sekarang, aku bisa pergi dengan tenang” jawab Keke tersenyum

“Pergi dengan tenang? Maksud kamu, kamu akan pergi ninggalin aku gitu?” Tanya Ray agak sedikit shock

“Iya Ray, ini sudah saatnya aku pergi. Kamu janji ya jangan sedih lagi. Suatu saat nanti, pasti kita akan bertemu lagi, tapi di dunia akhirat. Dimana manusia hidup kekal abadi” jawab Keke tersenyum, namun suaranya agak pelan

“Tapi Ke, kamu udah janji kan gak akan ninggalin aku? Kamu juga janji kan kamu akan selalu disamping aku? Mana janji kamu Ke? Mana?” Tanya Ray lirih

“Maafin aku Ray, aku gak bisa nepatin janji aku. Tapi, walaupun aku pergi, aku akan tetap selalu ada bersama kamu. Tepatnya disini” jawab Keke seraya menunjuk hati Ray. Ray membalasnya dengan memegang tangan Keke

“Aku janji Ray, aku akan selalu ada buat kamu. Dan aku akan selalu ada dihati kamu” lanjut Keke tersenyum

Tiba-tiba nafas Keke terasa sesak. Ray sungguh khawatir melihat keadaan Keke sekarang.

“Ke? Kamu kenapa Ke? Ke, please jangan tinggalin aku!” Ray menangis seraya mengguncangkan badan Keke

“Selamat tinggal Ray. Aku sayang kamu…..” Keke menghembuskan nafas terakhirnya

“KEKEEE!!! KEKE BANGUN KE!! BANGUN!!” Ray tetap bersikeras untuk membangunkan Keke. Tapi hasilnya nihil. Keke sudah pergi, pergi ke alam lain. Keke sudah tenang berada disana.

“Aku juga sayang kamu Ke. Tapi kenapa kamu ninggalin aku?” tangis Ray terisak-isak. Ray memeluk tubuh Keke yang tak bernyawa itu



*****


@Pemakaman Keke

Suasana duka menyelimuti sanak keluarga Keke. Mama dan Papa Keke sangat shock dengan kemantian Keke. Keke, anak semata wayang mereka telah meninggal karna penyakit Kanker Otak stadium akhir dan tidak dapat ditolong lagi. Selain keluarga Keke, ada seorang pria yang amat sedih atas kepergian Keke. Ya, pria itu adalah Ray. Ray sangatlah sedih atas kepergian Keke, gadis yang dicintai dan disayanginya.

“Ke, kenapa kamu pergi secepat ini? Aku gak mau kamu pergi Ke….” Ucap Ray lirih sambil memegangi batu nisan yang bertuliskan nama Keke. Tak kuasa menahan kesedihan itu, Ray pergi dari pemakaman Keke. Yang lain hanya heran dengan tingkah laku Ray saat ini.


*****


Saat ini Ray sedang berada disebuah bukit. Dimana bukit itu menjadi tempat Ray dan Keke biasa bermain. Tapi kini, semua tinggal kenangan. Keke pergi meninggalkan Ray.

“KEKEEEE!!! KENAPA KAMU PERGI SECEPAT INI?? AKU GAK MAU KEHILANGAN KAMU!! AKU SAYANG SAMA KAMU KEKE!!!” teriak Ray meluapkan emosinya

“Maafkan aku Ray, aku tau aku salah udah ninggalin kamu. Tapi ini takdir aku” ucap seseorang dibelakang Ray. Ray menoleh, betapa terkejutnya dia melihat apa yang sekarang dia lihat.

“Keke? Benarkah kau Keke?” mata Ray berbinar-binar melihat sesosok wanita berpakaian serba putih, wajahnya cantik seperti bidadari. Tapi sayang, kakinya tidak menapak tanah. Itu tandanya dia bukan manusia biasa, melainkan arwah dari seorang KEKE.

“Iya Ray, aku Keke. Aku cuma mau minta maaf ke kamu kalo aku udah ninggalin kamu. Tapi ini udah menjadi takdirku Ray. Kamu jangan sedih lagi ya” ucap arwah Keke itu pada Ray

“Tapi Ke, aku gak mau kamu pergi dari aku, aku gak mau kehilangan kamu…” ucap Ray lirih

“Aku tau Ray, tapi sekarang takdir mengatakan bahwa aku harus pergi. Ray, aku mohon dengan sangat ke kamu. Please kamu jangan sedih lagi ya, demi aku Ray” kata arwah Keke tersenyum

“Baik Ke, aku janji aku gak akan sedih lagi” Ray mengusap air matanya

“Gitu dong, itu baru namanya MUHAMMAD RAYNALD PRASETYA yang aku kenal. Ray yang selalu tegar menghadapi apapun, Ray yang selalu ceria, Ray yang selalu tersenyum walaupun lagi ada masalah. Sekarang, aku bisa pergi dengan tenang. Jaga diri kamu baik-baik Ray! Aku akan selalu tetap dihatimu” arwah Keke melayang. Menghilang…..menghilang…..lalu menghilang. Kini hanya angin dan pepohonan yang ada di depan Ray. Arwah keke sudah menghilang. Ya, Keke sudah pergi dengan tenang.

“Aku janji Ke, aku gak akan sedih lagi. Dan aku akan terus selalu mengingatmu. Aku gak akan pernah lupain kamu. I LOVE YOU KEKE!!” teriak Ray ditengah bukit itu

“I love you too Ray” suara bisikan terdengar ditelinga Ray. Ray menoleh, tidak ada siapa-siapa disana. Hanya ada dia di bukit ini. Ray yakin, pasti itu suara bisikan Keke. Karna Ray yakin, Keke akan selalu ada disampingnya walaupun kini alam mereka berbeda.




-The End-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar